Masuk ke dunia blogging sebenarnya jauh banget dari impian saya secara saya expert di bidang jaringan dan hardware, bukan software, namun vonis dokter yang menyatakan saya tak boleh lagi bekerja berat membuat saya terpaksa memutar otak untuk mencari peluang lain. Pilihan pun jatuh pada dunia blogging yang memungkinkan saya bisa bekerja dari rumah saja. Untuk mempersiapkan diri menjadi blogger yang bisa menafkahi anak istri, saya perlu peralatan dengan kinerja terbaik, dan saya kesengsem untuk memilih menggunakan laptop ASUS VivoBook A407 untuk aktivitas blogging maksimal.

Ketika awal memutuskan menjadi blogger, saya sempat ragu. Bisakah saya masuk ke dunia blogging yang sama sekali tak saya kenali? Memang sebelum sakit, saya sudah bekerja di bidang IT. Pertama, saya menjadi IT Engineer di salah satu kantor konsultan pajak di Jakarta. Tugas saya tak jauh-jauh dari maintenance jaringan, berkutat dengan kabel-kabel, sinkronisasi server, dan sejenisnya, termasuk melakukan perawatan dan perbaikan semua laptop para auditor yang bekerja di kantor tersebut.

Dua tahun saya bekerja di sana sebelum saya diajak pindah kerja ke salah satu kontraktor yang menjadi rekanan PLN Pusat Jakarta. Di pekerjaan kedua ini, saya menjadi IT Analyst yang menginput seluruh data pemakaian listrik di Indonesia. Selama bekerja di dua tempat ini, saya tahu yang namanya blog dan dunia blogging, namun saya tak pernah menyentuhnya. Pekerjaan padat merayap dengan deadline super ketat. Jam kerja tak lagi 9 to 5 karena sering lembur hingga tengah malam. Saya akhirnya sakit dan karier saya sebagai pekerja kantoran pun tak mungkin lagi saya teruskan.

Kalau selama ini saya tak pernah bersentuhan denan blog, website, dan tetek bengeknya, bagaimana caranya agar saya bisa memulai berkarier sebagai blogger yang menghasilkan uang untuk tetap bisa menghidupi keluarga? Memangnya bisa jadi blogger menghasilkan uang yang cukup untuk hidup di Jakarta?

Istri saya yang berkarier sebagai penulis buku dan sudah lebih dulu beraktivitas di dunia blog memiliki peran besar dalam hidup saya. Dia yang mengusulkan agar saya lebih dulu membuat blog. Masalah dapat uang atau tidak, nanti dipikirkan belakangan. Begitulah katanya, apalagi dia bilang tabungan kami masih ada dan cukuplah untuk menghidupi kami untuk beberapa bulan ke depan.

Oke, saya pun mencoba membuat blog di blogger.com. Namun setelah mengutak-atik selama beberapa hari, saya kurang puas. Blogspot tidak mengakomodasi keinginan saya memiliki blog atau website yang sesuai dengan kepribadian saya. Saya lalu mencoba membuat di wordpress.com dan menggabungkannya dengan wordpress.org. Saya juga mencari banyak informasi mengenai self hosting karena dari banyak artikel yang saya temukan, blog dengan Top Level Domain (TLD) lebih menjanjikan daripada saya menggunakan blog gratisan.

Banyak hal terpaksa saya pelajari dalam waktu sesingkat dan secepat mungkin, mulai dari cara membuat blog, membangun blog secara optimal agar ada pengunjung, mengisi konten, mempelajari penulisan konten yang bisa mendatangkan trafik, bahkan mempelajari SEO on page dan off page agar blog saya beserta seluruh kontennya bisa terindeks dengan cepat di mesin pencari, dan hal berikutnya mulai bergabung dan bersosialisasi dengan berbagai komunitas blogger untuk mendapatkan lebih banyak peluang. Sulit? Mudah dan sulit relatif, tapi seperti yang pernah istri saya katakan, semua akan jadi mudah dan menemukan jalannya kalau saya berusaha mencari dan tak takut mencoba. Kalau gagal, ya coba lagi.

Blog saya puluhan kali mengalami masalah ini dan itu karena saya sering mencoba-coba. Maklum, saya kan mempelajari semuanya secara otodidak. Tapi dari setiap masalah yang muncul itulah saya jadi belajar banyak, termasuk solusi untuk memperbaikinya. Inti yang saya dapatkan dari pengalaman ini adalah belajar itu tak mengenal batas. Saya mesti memaksakan diri untuk mengeluarkan semua kemampuan yang saya miliki agar bisa mengalami peningkatan menjadi lebih baik lagi.

Sejalan dengan tingginya aktivitas ngeblog saya, laptop yang saat itu saya gunakan terasa tak lagi mendukung. Kinerjanya menjadi lambat, apalagi ketika saya membuka banyak halaman untuk mencari referensi yang saya butuhkan. Kebayangkan, saat buka banyak halaman, buka banyak aplikasi untuk mencoba, lalu laptop hang. Sebelnya luar biasa. Saya mau tak mau harus mengulang prosesnya dari awal lagi. Mencari lagi, mencoba lagi, dan apesnya hang lagi. Saya sempat mendengar teman-teman yang menggunakan laptop ASUS lebih mudah dalam bekerja dan blogging. Tapi, bagaimana caranya saya bisa beli laptop ASUS, sementara pemasukan belum ada?

Saya lagi-lagi mengikuti saran istri saya untuk mulai mencari laptop dengan spesifikasi optimal, namun dengan harga terjangkau. Karena sejak awal saya menginginkan laptop ASUS, maka saya pun mencari informasi lebih banyak mengenai laptop tersebut. Dalam pencarian inilah saya menemukan tulisan-tulisan yang mengulas keunggulan laptop ASUS dan ada pula tipe terbaru yang dikeluarkan ASUS Indonesia, yaitu laptop ASUS Vivobook A407. Saya jadi semakin yakin untuk membeli laptop ASUS.

Alasan Kenapa Harus Punya Laptop ASUS VivoBook A407

Spesifikasi Lengkap Laptop ASUS VivoBook A407

Blogging Expert Dengan Konten Terbaik Didukung Laptop ASUS VivoBook A407

Dulu saya sering mendengar ungkapan, ngeblog itu nulis artikel saja yang bagus, nggak usah mikirin yang ribet-ribet. Sejalan dengan waktu dan banyaknya aktivitas blogging yang saya lakukan, saya jadi tahu, blogging tidak hanya sekadar menulis artikel bagus. Seorang blogger yang mau expert di dunia blogging harus pula mampu menyajikan konten terbaik.

Konten yang baik tidak hanya berupa tulisan yang bagus, tetapi harus didukung dengan tampilan di blog yang eye catching dan nyaman dibaca. Istilahnya, tampilan visualnya harus menarik untuk mengundang orang mau membaca keseluruhan konten.

Selain itu, tulisan harus pula didukung dengan adanya infografis yang memudahkan pembaca memahami ulasan di dalam tulisan, foto-foto berkualitas bagus dan tak buram, dan lebih baik lagi jika disertai video yang mendukung. Terlebih apabila kita memakai laptop ASUS VivoBook A407, tentu akan memperingan dan mempercepat kinerja kita secara keseluruhan dong.

Beberapa hal yang saya lakukan dalam membuat konten kreatif yang bagus, antara lain:

Conclusion

Menggunakan laptop ASUS VivoBook A407 yang sangat portable dengan berat hanya 1,5kg membuat laptop ASUS ini nyaman untuk dibawa ke mana pun. Bisa bekerja di mana saja. Tulang belakang tak perlu merasa sakit karena memanggul laptop ASUS jauh lebih ringan dibandingkan dengan laptop kebanyakan. Dukungan berikutnya yang membuat saya nyaman membawa laptop ini bekerja di luar adalah daya baterai yang tahan lama. Saya tak perlu bingung cari colokan lagi kalau mau kerja, beda sama istri saya yang terpaksa harus bekerja dekat colokan karena baterai laptopnya cepat sekali habis. Sementara saya cukup sesekali saja numpang charging baterai laptop, itu pun tak perlu lama karena pengisian baterai laptop Asus VivoBook A407 punya fasilitas fast charging yang hanya butuh 49 menit waktu pengisian.

Bekerja di luar itu tidak aman. Nanti laptop hilang atau kalau pas ditinggal pergi ke toilet gitu, ada yang isengin laptop dengan mengutak-atik. Kalau saya sih selama ini aman-aman aja. Laptop ASUS VivoBook A407 telah dilengkapi dengan fingerprint sensor, seperti yang telah saya tuliskan di atas. Sensor sidik jari ini juga memiliki fungsi pengenalan 360 derajat dengan akurasi pemindai yang tinggi, meski saat pemindai jari kita basah. Adanya teknologi ini membuat tidak sembarang orang bisa membuka laptop ASUS saya saat saya sedang bekerja di luar sehingga saya tak perlu pula khawatir laptop ASUS saya ini bakal dicuri.

Tiga hal tadi hanyalah sebagian kecil pengalaman yang bisa saya bagikan dalam hal blogging expert dengan konten terbaik. Pokoknya pengalaman menggunakan laptop Asus sangat luar biasa dan membantu saya menjadi lebih produktif dan lebih cepat pula mengalami peningkatan kemampuan dan skill dalam dunia blogging. Bulan Mei 2018 tepat setahun saya jadi blogger dan saya berhasil membuktikan kalau menjadi freelancer dan blogger bisa kok menghasilkan uang demi menghidupi anak istri. Pokoknya mau terus berusaha dan belajar ya. Belajar tak mengenal usia dan batas. Belajarlah terus karena ilmu semakin lama semakin berkembang. Begitu pula teknologi. Jangan sampai tertinggal. Saat ini saya sedang berniat untuk gantian support istri saya yang laptopnya sering ngadat. Saya ingin istri menjadi pengguna laptop Asus Vivobook A407 biar dia kembali produktif menulis buku dan semakin giat belajar membuat konten kreatif untuk blognya. Doakan saya yak, agar mimpi ini segera terwujud.