Kehidupan modern memberi banyak kemudahan. Di saat yang sama, serangan penyakit kritis, seperti kanker, serangan jantung, stroke, atau penyakit kritis lainnya, akibat gaya hidup dan usia bisa datang kapan saja.
Untuk menghadapi hal ini, kita membutuhkan perlindungan finansial dengan memiliki asuransi penyakit kritis. Apa itu asuransi penyakit kritis? Cari tahu di sini beserta manfaat memiliki asuransi penyakit kritis, tips memilih, dan rekomendasinya.
Apa Itu Penyakit Kritis?
Penyakit kritis adalah kondisi medis yang mengancam jiwa atau memiliki dampak serius pada kesehatan, sehingga memerlukan perawatan medis intensif.
Secara spesifik, penyakit kritis dapat meliputi kanker, stroke, serangan jantung, penyakit paru-paru kronis, penyakit ginjal kronis, alzheimer, dementia, dan banyak lagi.
Karena membutuhkan perawatan medis yang intensif, khusus, dan bisa saja memakan waktu lama, maka kita membutuhkan perlindungan finansial yang memadai dan akses perawatan yang diperlukan.
Itulah sebabnya, kita membutuhkan asuransi penyakit kritis di mana pemegang polis akan mendapatkan berbagai manfaat asuransi kritis, seperti manfaat finansial untuk biaya pengobatan, perawatan, dan pemulihan selama masa sakit kritis.
Manfaat Memiliki Asuransi Penyakit Kritis
1. Perlindungan Finansial
Manfaat memiliki asuransi penyakit kritis yang pertama, kita jadi memiliki perlindungan finansial. Sederhananya begini, kan biaya perawatan dan pengobatan penderita penyakit kritis itu cenderung tinggi.
Bahkan untuk kita yang punya tabungan dan dana cadangan pun bisa bikin kedua rekening ini kosong hanya untuk berobat.
Sementara kalau kita punya asuransi penyakit kritis, maka asuransi dapat membantu menanggung sebagian atau seluruh biaya pengobatan, perawatan, hingga pemulihan dari penyakit kritis.
Otomatis tertanggung atau pemegang polis dan keluarganya jadi tak perlu khawatir, apalagi sampai terbebani masalah finansial. Kita bisa fokus pada pemulihan dan kesembuhan penderita saja.
2. Akses Perawatan Berkualitas
Perusahaan asuransi yang menyediakan produk asuransi penyakit kritis sudah tentu memiliki akses ke berbagai rumah sakit yang menjadi rekanan.
Nah, inilah yang menjadi keuntungan bagi pemilik asuransi penyakit kritis karena bisa mendapatkan akses perawatan medis yang berkualitas dan mungkin tidak terjangkau kalau dilakukan secara mandiri.
Apalagi kalau kamu sudah memiliki asuransi kesehatan lain atau BPJS kesehatan, maka produk asuransi penyakit kritis akan menjadi pelengkap untuk pertanggungan biaya perawatan selain yang sudah ditanggung asuransi lain.
Dengan cara ini, kita bisa lebih fokus untuk pengobatan dan mencapai kesembuhan tanpa khawatir adanya biaya tak terduga yang bisa saja muncul selama masa pengobatan.
3. Mudah Didapat dan Terjangkau
Asuransi penyakit kritis termasuk salah satu asuransi yang penting, terutama bagi kita yang ingin keamanan finansial untuk kondisi tak terduga.
Contohnya Asuransi Roojai memberi kemudahan yang bisa kita dapatkan secara online. Bahkan kita bisa memilih paket asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan budget yang tersedia. Informasi selengkapnya bisa cek di Roojai.co.id.
4. Dukungan Keuangan Selama Proses Pemulihan
Tak bisa dipungkiri, selain berdampak pada fisik, penyakit kritis yang dialami oleh tertanggung dan keluarganya akan memberikan beban emosional yang lumayan besar.
Ditambah lagi dengan kekhawatiran berkaitan dengan biaya pengobatan dan perawatan. Maka kalau kita sudah memiliki asuransi penyakit kritis, adanya dukungan keuangan selama masa pengobatan hingga proses pemulihan bisa mengurangi beban tersebut.
Tips Memilih Asuransi Penyakit Kritis
1. Pilih Manfaat Sesuai Kebutuhan
Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Maka ketika ingin memiliki asuransi penyakit kritis, pilihlah manfaat asuransi yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan dan keuangan kita serta keluarga.
2. Cakupan Perlindungan
Umumnya, asuransi penyakit kritis menawarkan perlindungan terhadap berbagai jenis penyakit yang masuk dalam kelompok penyakit kritis.
Nah kalau memilih Roojai, maka asuransi penyakit kritis di Indonesia yang satu ini menanggung kurang lebih 103 jenis penyakit, yaitu:
- Asuransi penyakit kritis Roojai menanggung 79 jenis penyakit kanker invasif, seperti karsinoma, sarkoma, leukemia, limfoma, otak, dan tulang belakang. Selain itu, juga menanggung jenis kanker lainnya, seperti kanker payudara, kanker paru-paru, kanker serviks, kanker kulit, kanker kandung kemih, dan masih banyak lagi.
- Menjamin 11 jenis penyakit syaraf, mulai dari koma akibat penyakit atau kecelakaan, Parkinson, Alzheimer, bypass arteri hingga endovascular coiling.
- Menjamin 5 kondisi yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, seperti serangan jantung, stroke iskemik, penyakit, jantung koroner, operasi bypass jantung, dan stroke hemoragik.
- Ada jaminan perlindungan untuk 3 kondisi penyakit ginjal kronis. Mulai dari dialisis ginjal (cuci darah), gagal ginjal stadium akhir, dan transplantasi ginjal.
- Perlindungan untuk penyakit akibat gigitan nyamuk, seperti demam berdarah, malaria, chikungunya, demam kuning, dan zika.
3. Perhatikan Usia dan Kondisi Kesehatan
Beberapa produk asuransi penyakit kritis mungkin memiliki batasan usia masuk dan persyaratan kesehatan tertentu. Pastikan untuk memahami persyaratan ini dengan baik sebelum memutuskan untuk membeli polis.
4. Cek Jaringan Rumah Sakit dan Provider
Pastikan jaringan rumah sakit dan provider medis yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi memiliki reputasi yang baik dan dapat diandalkan. Hal ini akan memastikan Anda mendapatkan perawatan yang memadai saat dibutuhkan.
5. Evaluasi Premi dan Nilai Lebih
Tak ada salahnya kita membandingkan premi yang harus kita bayar dengan manfaat yang akan kita dapatkan. Dengan cara ini, kita bisa memilih produk asuransi yang memiliki nilai lebih, yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.
Selain itu, pastikan juga kemudahan cara klaim, prosedur klaim, dan persyaratan lainnya yang perlu kita penuhi ketika harus mengajukan klaim.
Kehidupan modern saat ini memberikan banyak kemudahan, termasuk dalam hal mendapatkan perlindungan tambahan untuk menghindarkan diri kita dan keluarga dari dampak finansial akibat penyakit kritis. Memiliki asuransi penyakit kritis menjadi solusi yang tepat untuk berjaga-jaga.
0 Comments